Tantangan Generasi Milenial Sambut Revolusi Industri 4.0

Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial punya tantangan menyambut Revolusi Industri 4.0 dan bonus demografi tahun 2030. Era Revolusi Industri keempat sebenarnya sedang Indonesia tapaki yang ditandai dengan digitalisasi. Contohnya, dari sistem belanja daring sampai pembayaran uang elektronik (e-money).

Bonus demografi 2030 ditandai dengan peningkatan pertumbuhan penduduk usia produktif (15-64 tahun). Untuk memasuki sekaligus beradaptasi dengan kedua fenomena di atas tidaklah mudah.

"Revolusi Industri 4.0, terutama untuk generasi Z yang lahir tahun 1995-2000 ini punya tantangan. Kita suka menyebutnya generasi serba instan dan generasi follower," kata Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Direktorat Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Kemenristekdikti), Misbah Fikrianto dalam acara dalam acara konferensi pers peluncuran Program TELADAN di Hotel Kempinski, Jakarta, ditulis Jumat (7/9/2018).

Generasi milenial sangat gencar memanfaatkan teknologi dan mengikuti arus digital. Tantangannya terkait literasi data.

"Mesti ada cara tepat generasi milenial tidak hanya mendapatkan data dan informasi, tapi mereka juga harus punya kemampuan mengolah dan menyerap informasi," kata Misbah. 

Tantangan generasi milenial juga terkait literasi teknologi. Sehingga kaum milenial bisa mengembangkan dan memanfaatkan dengan baik teknologi yang digunakan.

"Generasi milenial tidak hanya cerdas, tapi harus punya karakter baik," tambah Misbah.

Simak video menarik berikut ini:

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/health/read/3638682/tantangan-generasi-milenial-sambut-revolusi-industri-40

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tantangan Generasi Milenial Sambut Revolusi Industri 4.0"

Posting Komentar