KLB Malaria di Lombok, Dinas Kesehatan Fokus di Daerah Endemik

Liputan6.com, Jakarta Ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), kasus malaria di Lombok Barat. Adapun, wilayah yang menjadi fokus adalah Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Marjito mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, mengenai penetapan kecamatan Gunungsari sebagai fokus KLB Malaria.

Ketika dihubungi oleh Health Liputan6.com pada Kamis (13/9/2018), Marjito mengatakan bahwa sudah ada 128 orang yang positif malaria.

"Ada ibu hamil, ada bayi, dan ada juga anak balita. Untuk detil anak-anaknya berapa saya belum tahu datanya," ujar Marjito.

Marjito mengungkapkan, sebelum kejadian gempa pun, daerah di Lombok Barat tersebut memang wilayah endemik malaria. Sehingga, pihak Dinas Kesehatan pun mengakui mereka tidak kaget dengan adanya kejadian tersebut.

"Jadi lokasi kasus malaria ini daerah endemik di situ. Memang selalu ada malaria di situ. Secara kebetulan saja, ada gempa ini, jadi posisi di luar, istirahat kurang, makan kurang, pada saat daya tahan tubuh kita sudah lemah, saat itulah munculnya malaria ini," kata Marjito memaparkan.

Simak juga video menarik berikut ini:

Kementerian PUPR terus berupaya semaksimal mungkin mengatasi dampak dari bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga telah membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk menahan gempa.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/health/read/3643075/klb-malaria-di-lombok-dinas-kesehatan-fokus-di-daerah-endemik

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KLB Malaria di Lombok, Dinas Kesehatan Fokus di Daerah Endemik"

Posting Komentar