Cara Kerja Obat Ciprofloxacin bagi tubuh

Obat ciprofloxacin merupakan jenis obat antibiotik yang belum banyak orang ketahui fungsi dan manfaatnya. Obat ini terjual bebas di apotek, meskipun pembeliannya haruslah dengan menggunakan resep dokter.

Penggunaan obat ciprofloxaxin tanpa petunjuk dan dosis yang benar dapat menyebabkan seseorang beresiko mengalami resistensi obat. Berikut akan disajikan serba serbi obat ciprofloxacin berupa fungsi dan manfaat, cara kerja obat serta dosis yang dianjurkan.
Bagaimana Fungsi dan Cara Kerja Obat Ciprofloxacin bagi tubuh?

Ciprofloxacin merupakan golongan obat antibiotik untuk membunuh dan mengatasi berbagai jenis infeksi akibat bakteri. Cara kerja obat ini dengan menekan pertumbuhan bakteri, disebut juga dengan istilah bacteriostatic. Sehingga jumlah bakteri tetap dalam batas normal, luka atau peradangan dapat segera sembuh seperti yang di lansir dari dedaunan.


Normalnya, sistem pertahanan tubuh manusia tanpa bantuan antibiotik atau obat antibakteri ini mampu untuk menghancurkan dan mematikan pertumbuhan bakteri secara mandiri. Melalui proses pertahanan imunitas dan sel darah putih. Namun, apabila terjadi kelemahan pada tubuh manusia, maka pertumbuhan bakteri akan semakin cepat. Pertahanan tubuh tidak sanggup melawan, dan dibutuhkanlah antibiotik untuk mengatasinya.

Perlu selalu diingat, bahwa obat ciprofloxacin tidak dapat mematikan virus, seperti virus Influenza maupun Rhinovirus sebagai penyebab pilek dan radang tenggorokan. Terdapat jenis obat lain yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran infeksi golongan virus. Disebut juga antivirus.

Penyakit infeksi yang disebabkan bakteri dan dapat disembuhkan dengan antibiotik antara lain infeksi saluran kemih, infeksi prostat dan ginjal, infeksi saluran pencernaan, infeksi tulang dan persendian, sinusitis serta berbagai jenis infeksi yang lain.
Bagaimana Dosis dan Penggunaan Obat Ciprofloxacin?

Terdapat dua jenis sediaan obat ciprofloxacin. Berupa tablet dengan kekuatan dosis 250 mg dan 500 mg per tabletnya. Dan terdapat pula sediaan berbentuk infus, yakni mengandung dosis 200 mg per 100 ml cairannya.

Terdapat banyak pula nama dagang dari obat ciprofloxacin. Antara lain Baquinor Eye Drops, Baquinor Forte, Bestypro, Cifloxan, Pharpros, Cylowam 500, Lapilfox, Ciprec 500, Coroflox, Floksid, Wiaflox dan Phaproxin. Meski memiliki nama dagang yang berbeda, kandungan di dalamnya tetap sama, yakni obat ciprofloxacin yang berfungsi sebagai anti-bakteri.

Untuk pasien dewasa yang mengalami infeksi saluran kemih contohnya, maka dosis yang diberikan adalah 250 mg setiap 12 jam. Yakni setara dengan 2 tablet per hari nya. Berbeda jenis penyakit dan bakteri, maka akan berbeda pula dosis obat ciprofloxacin yang akan diberikan.

Pada kondisi infeksi yang parah atau kronis, dosis akan ditingkatkan menjadi 500 mg dan diberikan 2 tablet per harinya. Untuk jenis sediaan infus, sekitar 400 mg atau setara dengan 2 botol obat ciprofloxacin akan diberikan sebanyak 2 kali per hari. Silahkan berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan dosis yang tepat sesuai dengan jenis penyakit infeksi yang Anda alami.
Kontraindikasi Obat Ciprofloxacin yang Penting Anda Ketahui

Beberapa kondisi kesehatan sangat berpengaruh terhadap konsumsi obat ciprofloxacin. Bahkan beberapa kondisi tersebut menyebabkan tidak dianjurkannya pula meminum jenis obat ini akibat efek samping serta efek reaksi dengan obat lain yang berbahaya. Berikut adalah penjelasan mengenai kontraindikasi pemakaian ciprofloxacin:

1. Penderita Gangguan Ginjal

Antibiotik memiliki efek yang kurang baik terlebih bagi para penderita gangguan pada ginjal. Ginjal yang telah mengalami penurunan fungsi atau kerusakan tidak mampu mengeluarkan zat sisa antibiotik yang tertinggal dalam tubuh. Meracuni darah dan membuat orang dengan gangguan ginjal harus menjalani cuci darah yang prosesnya tentu menyakitkan.

2. Penderita Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis adalah sebuah penyakit autoimun sejenis penyakit lupus. Utamanya menyerang bagian otot wajah dan menyebabkan kelumpuhan otot. Penderitanya akan mengalami gangguan menelan, mengunyah berekspresi bahkan sangat sulit pula untuk menggerakkan bola mata.

Pada penderita penyakit ini, dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat imunosupresan dan kortikosteroid, untuk menekan sistem imun dalam tubuh yang mengalami kelainan. Penggunaan antibiotik bersamaan dengan pemberian jenis obat-obatan tersebut dapat memperberat kerja ginjal. Sehingga obat ciprofloxacin sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat imunosupresan dan kortikosteroid.

3. Penderita Epilepsi dan Gangguan Kejang Lainnya

Pada penderita epilepsi dan gangguan kejang lainnya, penderita akan diberikan obat anti-kejang. Seperti halnya interaksi dengan kortikosteroid dan imunosupresan. Pemberian ciprofloxacin bersamaan dengan obat anti-kejang tidak dianjurkan.

4. Riwayat Alergi dengan Antibiotik

Perlu diwaspadai apabila ada tanda gejala alergi dengan antibiotik. Sangat penting untuk melaksanakan uji kulit terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada efek alergi ciprofloxacin pada Anda.

Uji kulit terlebih akan dilakukan pada pemberian obat ciprofloxacin jenis sediaan infus. Tanda alergi yang akan muncul antara lain kemerahan, panas dan gatal pada area sekitar kulit yang disuntik ciprofloxacin sebesar 0.05 ml. Selain uji kulit, tanda alergi lain yang dapat terjadi ketika Anda meminum jenis tablet, antara lain sesak napas, bengkak pada wajah maupun terjadinya ruam pada kulit.

Segera hentikan penggunaan obat ciprofloxacin apabila terdapat tanda alergi. Segera pula menuju pelayanan kegawatdaruratan untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk kondisi alergi obat Anda. Dokter akan meresepkan antibiotik lain apabila ternyata Anda positif alergi terhadap obat ciprofloxacin.

5. Wanita Hamil & Menyusui

Berdasarkan rekomendasi dari ahli farmakologi, obat ciprofloxacin sebaiknya tidak dikonsumsi pada trimester pertama kehamilan. Meski tidak menyebabkan kelainan janin (teratogenicity), efek obat ciprofloxacin dapat melemahkan tubuh ibu. Menjadi penyebab keguguran, berat badan yang turun dengan drastis, serta meningkatkan resiko kematian janin dalam kandungan.

Pada wanita menyusui, ciprofloxacin dapat tersalurkan kepada bayi melalui ASI. Efek samping dari ciprofloxacin adalah menghambat penyerapan nutrisi terutama kalsium, menyebab bayi tidak dapat tumbuh dengan optimal, tulang cenderung keropos dan mengalami kelemahan. Hindari meminum antibiotik jenis apapun pada kondisi menyusui.

6. Anak dalam Masa Pertumbuhan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Bahwa efek dari ciprofloxacin adalah menghambat penyerapan kalsium dalam saluran pencernaan. Padahal anak yang sedang dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan kalsium untuk dukungan pertumbuhan tulangnya. Sangat tidak dianjurkan pemberian obat ini untuk mengatasi berbagai gejala infeksi pada anak.
Adakah Efek Samping Khusus pada Penggunaan Jangka Panjang Obat ini?

Pada kondisi akut atau infeksi yang terjadi tiba-tiba serta tidak ada komplikasi, lama pemberian hanyalah 3 hari. Lebih dari itu, ginjal dapat mengalami kerusakan dan penurunan fungsi. Ketahui berbagai tanda gejala penyakit ginjal akibat penggunaan obat jangka panjang.

Untuk kondisi kronis dan berkepanjangan, maksimal pemberian adalah 4 hingga 6 minggu saja. Berbagai efek samping obat dapat terjadi pada penggunaan obat ini dalam jangka panjang, antara lain diare, sakit kepala dan mual muntah serta terjadinya peradangan otot dan persendian.

Diare dapat terjadi pada konsumsi obat ciprofloxacin yang berlebihan. Hal ini terjadi akibat terjadinya proses resistensi atau kebalnya bakteri Clostridium dalam usus besar. Segera hentikan penggunaan obat, dan laporkan pada dokter Anda apabila terjadi diare yang terus menerus, kram pada perut disertai adanya darah atau lendir pada feces Anda.

Mual muntah dan sakit kepala dapat terjadi sebagai efek samping dari penggunaan ciprofloxacin dalam jangka panjang. Tidak hanya itu saja, kelainan denyut dan nadi jantung dapat terjadi. Segera kunjungi dokter dan hentikan konsumsi obat ciprofloxacin.

Peradangan otot dan persendian terjadi akibat efek samping obat ciprofloxacin yang menghalangi penyerapan kalsium dalam tulang dan otot. Mengakibatkan peradangan, kram pada otot dan persendian. Gunakan obat ini dengan bijak dan sesuai dosis yan dianjurkan untuk menghindari berbagai efek samping yang tentu tidak Anda inginkan bukan?

Demikian artikel mengenai fungsi obat ciprofloxacin, cara kerja, kontraindikasi dan efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan obat ini dalam jangka panjang. Jagalah kesehatan Anda, karena sehat itu mahal. Semoga artikel ini bermanfaat, salam sehat dari kami !

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Kerja Obat Ciprofloxacin bagi tubuh"

Posting Komentar